Diary

Selasa, 05 Juni 2012

Saranghae, My Idol...












ff ne pernah di publish sebelumnya di fb aku.... tapi mungkin kalian nggak pernah nemuinnya...
makanya aku post aja lagi disini...... hehehe...


Cast:
Han Chae yong (you)
G Dragon Big Bang
All member Big Bang

*****************************************
“I hate this love song I hate this love song
I hate this love song I hate this love song
I hate this love song I hate this love song
I hate this love song I hate this love song”
Lagu itu terngiang lagi diruanganku yang serba gelap ini. Sudah kesekian kalinya aku memutar lagu itu menunggu seseorang yang terlelap diatas kasurku bangun. Dan setiap kuputar lagu itu disetiap itu pula aku menatap wajahnya yang polos dan teduh itu tertidur.
Ku langkahkan kakiku mendekatinya, kusibak rambut yang menutupi sebagian dahinya. Aku tersenyum senang. Akhirnya aku bisa memilikinya sekarang. Seutuhnya.
******************
Aku bertepuk tangan meriah sambil bersorak tak kalah semangatnya. Hari ini aku datang keacara Music Bank. Acara paling bergengsi saat ini. Tentu saja aku bersorak untuk boyband kesukaanku. Big Bang. Terkhusus untuk leadernya. G-Dragon.
Lihat, dia begitu tampan bukan???
Ya. Dia sangat tampan dan mempesona. Aku ingin memilikinya. Perasaan yang kurasa ini lebih dari sekedar fans pada idolanya. Melainkan rasa sayang terhadap laki-laki dan aku ingin memilikinya. Seutuhnya.
********************
Aku mengelus tangannya. Sangat berhati-hati agar ia tak terganggu dengan kegiatanku dan justru malah terbangun.
Aku memperhatikan kelima jarinya dan langsung terpaku pada sebuah cincin yang melingkar menjijikkan di jari manisnya.
Kucengkeram tangannya. Kukeluarkan cincinnya. Dan kulempar entah kemana. Aku mendengus kesal setelah sesaat merasa bahagia. Cincin macam apa itu?!  Sangat tidak cocok melingkar di jarinya!
Dan kenapa cincin itu harus sama dengan Sandara Park. Kesamaan yang membuat para orang-orang berspekulasi kalau mereka berpacaran!
Aku mendengus kesal.
Dia milikku!
********************
Aku berlari kearah back stage. Kulihat dia sedang berjalan sendirian. Ku ikuti dia dan dia belok ditoilet. Ini adalah kesempatanku. Kesempatan untuk memilikinya. Memiliki seorang G-Dragon.
Kutunggu didepan pintu toilet. Tanganku sudah menggenggam erat saputangan yang sudah aku siapkan.  Lima menit kemudian dia keluar. Dan…
HAP!!
Aku merasakan tubuh namja itu berontak sebelum akhirnya dia tak bergerak.
“Kau milikku sekarang!!!”
**************************
Ku usap-usap tanganku kepipi mulusnya. Kutelusuri setiap inci wajahnya. Mulai dari dahinya, matanya, hidungnya, pipinya, dan terakhir bibirnya. Kutelusuri kembali bibirnya mengikuti lekukannya. Oh Tuhan… dia sungguh sempurna.
*****************************
Aku memapahnya kemobilku yang memang sudah aku sengaja memarkinkannya dibelakang gedung acara. Ditempat sepi yang jarang dilewati orang-orang. Aku menaruhnya hati-hati di jok belakang dan kemudian aku melajukan mobilku dengan sangat kencang.
Disepanjang perjalanan aku mendengarkan lagunya. Butterfly. Lagu yang kata orang-orang itu ditujukan untuk Sandara Park. Aku kesal. Sangat kesal. Tidak. Lagu itu bukan untuk Sandara, tapi itu untukku. Setidaknya itulah harapanku.
Sampai didepan rumahku, aku menengok kekanan dan kekiri untuk memastikan bahwa tidak ada orang yang lewat. Setelah kurasa cukup aman ku papah kembali GD dan aku meletakkannya diatas kasurku dengan hati-hati.
“Hah… sayang, akhirnya kita sampai juga kerumah kita.” Gumamku sambil mengusap-usap wajahnya.
*******************************
Aku mencium bibirnya tanpa sadar. Kucium lembut namun sangat dalam. Aku tidak bisa melepaskan hasratku. Aku benar-benar ingin memilikinya. Tanpa sadar pula tanganku bergerak melepaskan satu demi satu kancing baju miliknya. Aku semakin bersemangat untuk memilikinya. Apalagi dia tidak berdaya seperti sekarang ini.
Sekarang dia sudah benar-benar telanjang dada. Tanganku mulai bergerak untuk membuka celana jins-nya. Tapi mungkin karena agak terlalu kasar akhirnya dia terbangun dan langsung mendorongku.
“ APA YANG KAU LAKUKAN?! SIAPA KAU?!” teriaknya menggema diseluruh kamarku.
“ Ssssstttt… jangan berteriak, aku tidak akan menyakitimu. Aku hanya ingin dirimu…” kataku sambil berjalan mendekatinya kembali. Kulihat dia kebingungan campur ketakutan. Dia mau lari tapi apa daya, kaki dan tangannya aku ikat.
“ Siapa kau?” tanyanya agak sedikit lunak.
“ Aku fansmu. Fans fanatikmu.” Jawabku. Kini jarakku dengannya hanya tinggal semeter.
“ Bagaimana aku bisa disini? Bukannya tadi aku ada di Music bank?” tanyanya sambil memerhatikan disetiap ruangan.
“ Memang. Tapi kemudian aku menculikmu.” Jarakku dengannya tinggal setengah meter lagi.
“ Kau mau apa?” bisiknya ketakutan. Aku mendekatkan wajahku kewajahnya. Bibir kami hanya tinggal dua centi saja. Aku bisa merasakan harum nafasnya yang menderu. Bahkan aku bisa mendengar detak jantungnya yang berpacu sangat cepat.
“ Aku mau kau. Aku mau merasakan hangatnya tubuhmu.” Jawabku dan langsung menerjang bibirnya. Dia berusaha berontak. Tapi kaki dan tangannya sudah aku kunci dengan tubuhku. Bibirnya yang awalnya tidak mau membuka aku paksa untuk terbuka dengan menjilatinya. Terus kupaksakan ciumanku sambil tanganku meraba meja disamping tempat tidurku.
Aku menemukan benda yang kucari. Jarum suntik. Benda itu langsung aku suntikkan ketubuh GD. Awalnya dia terus berontak, tapi perlahan dan pasti dia mulai tak bergerak.
Aku tersenyum bahagia. Kuperhatikan wajahnya yang kini sedang tertidur kembali kemudian aku dekap kepalanya dengan sangat erat. Seakan tak mau melepasnya lagi. Dan setelah itu aku mulai aksiku yang sempat tertunda karena ia terbangun tadi. Walaupun dia sedang tertidur pulas tapi kehangatan dan kelembutannya tidak berkurang sedikitpun.
Kuciumi bukan hanya bibirnya, tapi seluruh tubuhnya. Dadanya, punggungnya, lengannya. Sungguh ini kenikmatan yang luar biasa. Kenikmatan yang bisa kudapatkan kalau dia sedang tak berdaya seperti ini. Malam semakin meninggi. Cahaya rembulan masuk kecelah jendela yang memang aku buka.
Sekali lagi aku menciumi bibirnya. Matanya. Hidungnya. Pipinya. Telinganya.
Kugigit sedikit bahunya. Hanya untuk meninggalkan jejak agar aku bisa menikmatinya lagi ketika melihatnya.
Setelah puas melakukan aksiku, aku mulai memakaikan bajunya kembali. Aku tidak ingin melihatnya berpakaian. Walaupun dia tidak sekekar temannya Taeyang dan tidak setinggi TOP temannya yang lain, tapi dia sangatlah mempesona dimataku. Aku ingin melihatnya telanjang dada seperti itu. Namun aku takut dia nanti masuk angin dan malah sakit.
Setelah dia berpakaian dengan sempurna, sekali lagi aku mengusap-usap wajahnya. Seakan memanggilku, kuciumi lagi bibir menggoda itu, dan aku melepasnya untuk malam ini. Ya, hanya malam ini. Malam-malam berikutnya aku pasti akan menikmati segala yang ada pada diri seorang GD.
Hari sudah beranjak semakin malam hampir subuh malah. Aku berjalan kearah tv dan kemudian menyalakannya.
“ Leader Big bang, Kwon Ji yong, atau yang akrab dipanggil G Dragon hilang tadi sore setelah mengisi disebuah acara. Tidak ada tanda-tanda kalau sang leader ini kabur ataupun diculik. Semua polisi sudah dikerahkan untuk mencarinya. Tapi sampai saat ini belum ada hasilnya. Pihak YG Ent. dan para anggota Big Bang sangat kalut atas insiden ini….”
Aku hanya tersenyum dan langsung mematikan tv tersebut. Kupandangi untuk kesekian kalinya wajah orang yang sekarang sedang dicari oleh seluruh warga Korea. Kulangkahkan kakiku dan tidur disampingnya. Kuusap wajahnya. Wajahnya semakin terlihat tampan dibawah sinar rembulan.
“ Kau milikku. Dan aku tidak akan pernah melepasmu…” bisikku dan kemudian aku terlelap disampingnya.
Seminggu sudah GD ada bersamaku. Dan selama itu pula dia terus aku cekoki dengan obat tidur. Juga aku bisa menikmati keindahan tubuhnya. Tubuhnya kelihatan sangat kurus. Dia hanya makan sedikit. Tubuhnya juga sudah melemah. Bahkan dia tidak bisa bangun sendiri tanpa bantuanku.
Tapi entah mengapa aku merasa sangat senang dengan keadaannya. Mungkin dengan begitu dia tidak bisa melawan apa yang aku inginkan. Terlalu lelah untuk berontak.
Aku tersenyum cerah kerahnya sambil membawa bubur untuk sarapannya. Tatapannya kosong dan matanya terlihat sayu.
“ Hai GD… apa kabar? Sekarang waktunya makan.” Kataku ceria.
“ Kembalikan aku…” gumamnya.
“ Apa?”
“ Kembalikan aku kerumah…”
“ Mengembalikan kau kerumah? Tidak, GD… kau akan terus berada disini sampai aku puas denganmu…” kataku penuh kemenangan.
“ Kau benar-benar gila.” Katanya sambil menatapku marah.
“ Ya, aku memang gila. Tapi kaulah penyebab aku menjadi gila. Sudah lah, lebih baik sekarang kau makan, aku tidak mau kau mati, aku masih membutuhkanmu…” kataku sambil menyodorkan sendok bubur kearahnya. Tapi bukannya dia memakannya malah membuang mukanya.
“ Kau harus makan, kalau tidak aku akan menyuntikmu lagi…” ancamku.
“ TIDAK AKAN PERNAH LAGI.” Celetuk sebuah sura dari arah pintu. Aku menengok dan kulihat banyak polisi berada diluar kamarku.
********************
Lima hari lalu….
“ Ada laporan kalau CCTV merekam kejadian waktu itu.” Ujar seorang polisi kepada atasannya.
“ CCTV?”
“ Ya.”
“ Baiklah, kita lihat sekarang.” Kata polisi itu dan langsung melihat isi rekaman itu.
Disana terlihat bahwa GD sedang masuk ke dalam toilet dan beberapa detik muncul seorang gadis dibelakangnya. Gadis itu menunggu didepan pintu toilet. Setelah hampir lima menit GD keluar dan gadis itu langsung membekapnya dengan sapu tangan. Dan beberapa detik kemudian GD diam tak bergerak.
Kemudian gadis itu memapah GD dan membawanya keluar. CCTV pun berakhir.
Kemudian CCTV kedua memperlihatkan gadis itu memasukkan GD kedalam mobil. Kemudian melajukan mobilnya dengan cepat.
“ Putar kembali waktu mobil itu akan pergi.” Perintah polisi itu pada bawahannya. Dan bawahannya menuruti perintah atasannya itu.
“ Stop!” kata atasannya tiba-tiba. “ perbesar plat mobilnya…” lanjutnya.
“ 6281 HC, kita cari pemilik mobil tersebut…”
Dua hari kemudian para polisii sudah mendapatkan alamat pemilik mobil tersebut.
****************************
Aku kaget dan langsung mengambil pisau buah yang terletak disamping meja dan mengarahkannya ke GD.
“ Kalau kalian berani mendekat aku pastikan dia akan mati.” Ancamku.
“ Menyerahlah, Han Chae yong, kau sudah terkepung…” ujar Taeyang, salah satu member Big Bang.
“ Tidak! Aku akan membunuhnya, dan kemudian aku akan bunuh diri, setelah itu aku dan GD akan hidup bahagia selamanya. Hahaha….”
“ Kau benar-benar sudah gila!” kata GD yang dengan cepat menyikut perutku dan kemudian aku langsung dikepung oleh polisi.
“ Ji yong-ah, gwenchana?” Tanya Taeyang disusul oleh TOP, Daesung, dan Seungri.
“ Gwenchana, hanya sedikit lemas…” jawab GD pelan.
“ Tidak. Lepaskan aku. Jagi… suruh orang-orang ini melepasku… jagiya…” teriakku yang tidak dihiraukan oleh siapapun. Dan aku diseret oleh para polisi keluar.
“ Ji yong-ah, lebih baik sekarang kita kerumah sakit. Yang appa dan lainnya sudah kesana duluan…” ujar Taeyang lagi. GD hanya mengangguk. Kemudian dia dipapah oleh teman-temannya menuju van mereka. Sebelum GD masuk ke van, dia berkata pada para polisi.
“ Pak polisi, jangan penjarakan dia… cukup therapy saja dia… dia hanya terlalu terobsesi dengan saya. Tapi dengan catatan, jangan biarkan dia keluyuran sendiri…” katanya sebelum akhirnya dia masuk ke van.
***********************
Akhirnya setelah absen dua minggu lebih, G Dragon kembali beraktivitas seperti biasanya. Kejadian yang menimpanya membuat banyak idola ketakutan untuk keluar sendirian. GD hanya berpesan untuk selalu berhati-hati dan kalau bisa jangan pergi sendirian. Walaupun seorang laki-laki sekalipun.
Aku sendiri sekarang dirawat di RSJ Fallen. Aku akan melewatkan hidupku disini mulai sekarang. Dengan berbekal ingatan yang cukup segar adegan demi adegan yang dia lalui bersama GD.
Dia tersenyum dan mematikan tv yang dia nyalakan. Cukup baginya bisa merasakan apa yang tidak akan bisa dirasakan oleh orang-orang. Sekalipun itu Sandara Park.

FIN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar